Senin, 26 November 2012

Corporate Social Responsibility pada PT INDOSAT Tbk.,


Latar Belakang CSR di Indonesia
Keterlibatan perusahaan dalam program CSR dilatarbelakangi dengan beberapa kepentingan. Menurut Mulyadi (2003, hal 4) setidaknya bisa diidentifikasi tiga motif keterlibatan perusahaan, yaitu: motif menjaga keamanan fasilitas produksi, motif mematuhi kesepakatan kontrak kerja, dan motif moral untuk memberikan pelayanan sosial pada masyarakat lokal. Pada umumnya perusahaan di Indonesia menjalankan CSR atas dasar memenuhi kewajiban kontraktual, dalam hal ini mematuhi peraturan baik yang dibuat oleh pemerintah pusat maupun daerah. Secara normatif, idealnya tanpa adanya protes dan kewajiban kontraktual, perusahaan seharusnya berusaha memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan kesejahteraan. Dalam konteks hubungan kemitraan antara pemerintah dengan perusahaan, pemerintah daerah mengharapkan agar program-program CSR bisa membantu menyelesaikan permasalahan sosial, seperti masalah pengangguran, kemiskinan, masalah pendidikan, kesehatan, perumahan. Selain itu menyelesaikan masalah lingkungan yang dihadapi pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan swasta dituntut untuk membantu pemerintah daerah untuk mendukung program pembangunan regional yang diimplementasikannya.

PT indosat Tbk.,
PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk., adalah sebuah perusahaan penyelenggara jalur telekomunikasi di Indonesia. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler (Mentari, Matrix, IM3, StarOne). Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik (45,19%), Qatar Telecom QSC (40,37%), serta Pemerintah Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham New York.


Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulakan operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional seperti SLI dan layanan transmisi televisi antar bangsa.

Corporate Social Responsibility (CSR)
Sebagai bentuk komitmen Indosat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat, Indosat telah melaksanakan berbagai progam yang kami harapkan dapat meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia untuk menjadi lebih baik.Corporate Social Responsibility yang kami lakukan tidak terbatas hanya pada pengembangan dan peningkatan kualitas masyarakat pada umumnya, namun juga menyangkut tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Kepedulian terhadap pelanggan, pengembangan Sumber Daya Manusia, mengembangkan Green Environment serta memberikan dukungan dalam pengembangan komunitas dan lingkungan sosial. Setiap fungsi yang ada, saling melengkapi demi tercapainya CSR yang mampu memenuhi tujuan Indosat dalam menerapkan ISO 26000 di perusahaan.

Penerapan CSR Indosat mencakup 5 inisiatif, yang dilakukan secara berkesinambungan yaitu:


Organizational Governance

Penerapan tata kelola Perusahaan terbaik termasuk mematuhi regulasi dan ketentuan yang berlaku, berlandaskan 5 prinsip: transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, interpendensi dan kesetaraan.

Consumer Issues
Menyediakan dan mengembangkan produk dan jasa telekomunikasi yang memberikan manfaat luas bagi pemakainya, layanan yang transparan dan terpercaya.

Labor Practices
Mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan antara Perusahaan dan karyawan serta pengembangan sistem, organisasi dan fasilitas pendukung sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi Perusahaan.

Environment
Mengembangkan budaya Peduli lingkungan termasuk upaya-upaya nyata untuk mengurangi penggunaan emisi karbon dalam kegiatan perusahaan.

Community Involvement
Ikut mengembangkan kualitas hidup komunitas dalam hal kualitas pendidikan sekolah dan olahraga, kualitas kesehatan, serta ikut serta dalam mendukung kegiatan sosial komunitas termasuk bantuan saat bencana/musibah.
CSR Goal Indosat
Bertumbuh, mematuhi ketentuan dan regulasi yang berlaku serta Peduli kepada masyarakat.

Program CSR di tahun 2008 memiliki tema khusus “Indosat Cinta Indonesia”, yang kemudian pada tahun 2009, tema CSR Indosat berkembang menjadi “Satukan Cinta Negeri” sebagai bentuk refleksi komitmen dan tanggungjawab Indosat sebagai perusahaan di Indonesia yang Peduli atas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, serta upayanya untuk senantiasa berkarya, memberikan manfaat, serta mengajak peran serta seluruh stakeholder untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih baik, yang merupakan terjemahan  dari keinginan   masyarakat pada umumnya untuk terlibat secara aktif dalam berbagai program sosial Indosat.

Tanggapan :
Program CSR yang telah dilakukan indosat tersebut sangat bagus dan harus terus tetap dijalankan dan lebih ditingkatkan lagi untuk kwalitasnya serta terus mengadakan evaluasi secara berkala agar terus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat bangsa dan Negara sesuai dengan konsep dasarnya dari CSR itu sendiri. Karena semakin bagus CSR yang dilakukan akan semakin besar pula citra yang diciptakan PT Indosat tersebut untuk membuat custumer lebih percaya terhadap pruduk yag digunakannya disamping juga telah membantu program pemerintah itu sendiri.


Konsep Dasar CSR

Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersaman dengan peningkatan taraf hidup pekerja beserta keluarganya (Wibisono, 2007, h.7). Dari sekian banyak definisi CSR, salah satu yang menggambarkan CSR di Indonesia adalah definisi Suharto (2006) yang menyatakan bahwa CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk membangun sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan. Dari definisi tersebut, dapat kita lihat bahwa salah satu aspek yang dalam pelaksanaan CSR adalah komitmen berkelanjutan dalam mensejahterakan komunitas lokal masyarakat sekitar.
Manfaat CSR
Terdapat manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan tanggunggjawab sosial perusahaan, baik bagi perusahaan sendiri, bagi masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Wibisono (2007, hal 99) menguraikan manfaat yang akan diterima dari pelaksanaan CSR, diantaranya:
 Bagi Perusahaan. Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan dengan mengimplementasikan CSR. Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap modal (capital). Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Keempat, perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management),
  1.      Bagi masyarakat, praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya perusahaan di suatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja, meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut. Pekerja lokal yang diserap akan mendapatkan perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika terdapat masyarakat adat atau masyarakat lokal, praktek CSR akan mengharagai keberadaan tradisi dan budaya lokal tersebut,
  2.       Bagi lingkungan, praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan justru perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannnya,
  3.       Bagi negara, praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut “corporate misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat negara atau  aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara akan menikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan) oleh perusahaan.
Terkait kemitraan antara perusahaan dengan pemerintah, diharapkan kedua belah pihak mendapatkan manfaat dari tanggungjawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Bagi perusahaan akan lebih mudah memperoleh akses terhadap modal (capital), dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making), dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management). Pemerintah mendapatkan keuntungan berupa adanya partisipasi pihak perusahaan dalam mendukung program-program pemerintah, dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Motif CSR
Beberapa motif dilaksanakanya CSR, diantaranya:
  1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan.
  2. Layak mendapatkan social licence to operate.
  3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan.
  4. Melebarkan akses sumber daya.
  5. Membentangkan akses menuju market.
  6. Mereduksi biaya.
  7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders
  8. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
  9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
  10. Peluang mendapatkan penghargaan.
Salah satu motif perusahaan dalam melaksanakan CSR dan menjadi bagian penting adalah menjalin hubungan yang baik dengan regulator. Perusahaan berdiri berdasarkan izin yang diberikan pemerintah, dan diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran kewajiban berupa pajak dan lainnya, juga secara sadar turut membangun kepedulian terhadap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Tahapan Pelaksanaan CSR
Mengacu pada tahapan pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan dalam pengembangan masyarakat, menurut Hurairah (2008), terdapat 6 (enam) tahapan, yaitu: assessment, plan of treatment, treatment action, monitoring and evaluation, termination dan after care.
Dari keenam tahapan tersebut, penelitian ini hanya mendeskripiskan tiga tahapan awal, dikarenakan CCSR baru berdiri satu tahun, baru sampai pada tahapan treatment action atau implementasi program. Ketiga tahapan tersebut sebagai berikut:
  1.      Asssessment. Proses mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan atau felt needs) ataupun kebutuhan yang diekspresikan (ekspressed needs) dan juga sumber daya yang dimiliki komunitas sasaran.Dalam proses ini masyarakat dilibatkan agar mereka dapat merasakan bahwa permasalahan yang sedang dibicarakan benar-benar keluar dari pandangan mereka sendiri.
  2.     Plant of Treatment. Merupakan rencana tindakan yang dirumuskan seharusnya, berkenaan dengan upaya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan penanganan-penanganan masalah yang dirasakan masyarakat. Wacana mengenai program program berbasis masyarakat mendorong berkembangnya metodologi perencanaan dari bawah.
  3.     Treatment action. Tahap pelaksanaan merupakan tahap paling krusial dalam pelaksanaan CSR. Sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik dapat menyimpang dalam pelaksanaannya dilapangan jika tidak terdapat kerjasama antara masyarakat, fasilitator dan antar warga.

Sumber :

Selasa, 23 Oktober 2012

Teori Etika Bisnis

Pengertian Etika bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun dimasyarakat.
Teori Utilitasme
* Utilitas berarti “bermanfaat”
* Menekankan Pembangunan Berkesinambungan
* Mementingkan Konsekuensi
* Dikritk dalam hal : Keadilan dan Hal
* Dibedakan Utilitariasme perbuatan dan Utilitarisme Aturan

Deontologi
* Deon = Kewajiban (Yunani)
* Utamakan perintah dan larangan (agama)
* Mengutamakan keadilan
Teori Hak
* Hak tidak dapat dipisahkan dari kewajiban
* Didasarkan bahwa martabat manusia sama
* Semakin banyaj Etika Bisnis menekankan hak

Teori Keutamaan
* Mementingkan sikap atau akhlak seseorang
* Karena hidup yang baik virtuous life (hidup berkeutamakan)
* Keutamaan tidak sama untuk setiap bidang
* Keutamaam, pebisnis: Kejujuran, fairness, kepercayaan, keuletan
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu
1. Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya. Individual
2. Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3. Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

http://gemaswadaya.blogspot.com/2012/04/teori-etika-bisnis.html

Rabu, 17 Oktober 2012

Pengertian Etika Bisnis


Pengertian Etika Bisnis Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
  • Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
  • Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat.
  • Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya.
Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya, kegiatan bisnis akan berkembang baik. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah: a. Pengendalian diri b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility) Pelaku bisnis c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi d. Menciptakan persaingan yang sehat Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas e. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan". f. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi). g. Mampu menyatakan yang benar itu benar. h. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah. i. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
 j. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati. k. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.

Sumber :

Prinsip Dalam Menerapkan Etika Bisnis Yang Positif


Berikut ini adalah 10 Prinsip di dalam menerapkan Etika Bisnis yang positif : 

1. Etika Bisnis itu dibangun berdasarkan etika pribadi.
Tidak ada perbedaan yang tegas antara etika bisnis dengan etika pribadi. Kita dapat merumuskan etika bisnis berdasarkan moralitas dan nilai-nilai yang kita yakini sebagai kebenaran.
2. Etika Bisnis itu berdasarkan pada fairness.
Apakah kedua pihak yang melakukan negosiasi telah bertindak dengan jujur? Apakah setiap konsumen diperlakukan dengan adil? Apakah setiap karyawan diberi kesempatan yang sama? Jika ya, maka etika bisnis telah diterapkan.
3. Etika Bisnis itu membutuhkan integritas.
Integritas merujuk pada keutuhan pribadi,kepercayaan dan konsistensi. Bisnis yang etis memperlakukan orang dengan hormat, jujur dan berintegritas. Mereka menepati janji dan melaksanakan komitmen.
4. Etika Bisnis itumembutuhkan kejujuran.
Bukan jamannya lagi bagi perusahaan untuk mengelabuhi pihak lain dan menyembunyikan cacat produk. Jaman sekarang adalah era kejujuran. Pengusaha harus jujur mengakui keterbatasan yang dimiliki oleh produknya.
5. Etika Bisnis itu harus dapat dipercayai.
Jika perusahaan Anda terbilang baru, sedang tergoncang atau mengalami kerugian, maka secara etis Anda harus mengatakan dengan terbuka kepada klien atau stake-holder Anda.
6. Etika Bisnis itu membutuhkan perencanaan bisnis.
Sebuah perusahaan yang beretika dibangun di atas realitas sekarang, visi atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan. Etika bisnis tidak hidup di dalam ruang hampa.
Semakin jelas rencana sebuah perusahaan tentang pertumbuhan, stabilitas, keuntungan dan pelayanan, maka semakin kuat komitmen perusahaan tersebut terhadap praktik bisnis.
7. Etika Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal.
Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup etika bisnis itu universal.
8. Etika Bisnis itu membutuhkan keuntungan.
Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.
9. Etika Bisnis itu berdasarkan nilai.
Perusahaan yang beretika harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.
10. Etika Bisnis itu dimulai dari pimpinan.

Sumber :

Selasa, 16 Oktober 2012

Jenis-Jenis Etika


Jenis -Jenis Etika

 Ada dua macam etika yang harus kita pahami dalam menentukan baik danburuknya prilaku manusia, yaitu
1. ETIKA DESKRIPTIF adalah etika yang berusaha meneropong secara kritis danrasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalamhidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan faktasebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang maudiambil.
2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap danpola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagaisesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberinorma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
1. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusiabertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teorietika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusiadalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatutindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yangmembahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalambidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana sayamengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatankhusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsipmoral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana sayamenilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan

Sumber :



Beberapa Pendekatan Dalam Etika Bisnis


Beberapa pendekatan dalam etika bisnis

Terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika kita :
  1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensi nya. Oleh karena itu dalam bertindak seseorang  seharusnya mengikuti  cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya. 
  2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuan nya memiliki hak dasar  yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan  menyebabkan terjadi benturan dengan hak  orang lain. 
  3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada  pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi  serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen. Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing  tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan  perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yany tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan.  Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus  dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
•    Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
•    Memperkuat sistem pengawasan 
•    Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

Sumber :

Contoh kasus yang tidak beretika bisnis


PT. X Dinilai Langgar Etika


TEMPO Interaktif, Jakarta:Masyarakat Profesional Madani (MPM) menilai perusahaan pemenang tender dua tanker raksasa (very large crude carrier/VLCC) PT. X dan PT. Y telah melanggar etika bisnis karena perusahaan asal AS itu akan menjual kembali kapal itu kepada Shipping Finance International Limited. Selanjutnya, Shipping Finance akan menyewakan tanker tersebut kepada pihak ketiga. "Itu artinya PT. Y tidak lebih hanya sebagai broker. Karena ternyata mereka bukan pembeli akhir, melainkan sebagai makelar saja," kata Ketua MPM, Ismed Hasan Putro, di Jakarta, Kamis (1/7). Menurutnya, rencana penjualan tanker kepada Shipping Finance itu dimuat dalam siaran pers Frontline tertanggal 14 Juni 2004.  Namun hingga kini belum diketahui siapa pihak ketiga yang akan menyewa VLCC yang hampir selesai pembangunannya di galangan Hyundai Heavy Indistries Co Ltd, Korea.
Ismed menambahkan, rencananya dana dari pihak ketiga itu yang akan digunakan PT. Y untuk melunasi pembelian dua buah VLCC senilai US$ 184 juta kepada PT. X  Itu berarti, penyelesaian transaksi atau pembayaran tanker akan sangat tergantung dari pihak ketiga. Informasi mengenai rencana PT. Y  itu disampaikan Ismed kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejumlah data dan dokumen yang ditemukan MPM diterima langsung oleh Ketua KPK, Erry Riyana Hardjapamekas. Ismed menegaskan, bukti baru itu menunjukkan bahwa direksi PT. X  telah dipermainkan oleh konsultan tender Goldman Sachs dan PT. Y karena itu, Masyarakat Madani meminta KPK untuk menindaklanjuti temuan tersebut. Kepolisian dan kejaksaan juga diminta melakukan investigasi mengenai hal ini.  Ismed juga curiga bahwa kesanggupan PT. Y  membayar uang muka sebesar 20 persen kepada PT. X karena ia memperoleh keuntungan dari selisih harga tender dengan harga pasar internasional. Berdasarkan informasi yang diperoleh Masyarakat Madani, harga dua VLCC di Singapura saat ini mencapai US$ 210-220 juta. Sementara dalam tender itu PT. X hanya memperoleh US$ 184 juta. Itu berarti, lanjutnya, PT. Y tidak mengeluarkan uang sama sekali atau bersih dari pembayaran VLCC. Menurut Ismed, masalah pelanggaran etika bisnis itu sebenarnya bisa diajukan ke pengadilan Amerika. Berkaitan dengan itu, rencananya MPM akan menyampaikan hal itu ke kedutaan AS di Jakarta, besok.  Bagi MPM, target utama yang ingin dicapai agar pasar Amerika mengetahui bahwa telah terjadi penyelewengan etika oleh perusahaan Amerika dalam berbisnis di Indonesia.
Komentar :
Dari kasus diatas sudah jelas  terlihat bahwa PT. Y melanggar etika dalam berbisnis dalam hal ini pembelian kapal oleh pihak PT. Y yang akan dijual kembali ke Shipping Finance International Limited. Disini terjadi pelanggaran etika ketidakjujuran PT. Y dalam berbisnis, sebagai saran untuk melakukan kerjasama agar lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan mem[elajari  latar belakang perusahan yang akan menjadi patner bisnisnya agar tidak terjadi kecurangan yang dapat menimbulkan kerugian dikemudian hari.

Sumber :


Kamis, 19 Juli 2012

RESENSI NOVEL

Dwilogi Novel Religius Pencarian Jati Diri Manusia

Judul              : Munajat Cinta
Pengarang     : Taufiqurrahman al - Azizy
Penerbit         : DIVA Press (Anggota IKAPI)
Tahun            : 2008
Tebal Buku   : 466 Halaman

Munajat Cinta merupakan sebuah novel karya terbaru penulis bernama Taufiqurrahman al - azizy, lahir pada 9 Desember 1975. asli orang indonesia tepatnya jawa tengah. Pernah nyantri di pesantren Ilmu al - Qur'an " Hidayatul Qur'an " . Namanya melejit setelah meluncurkan trilogi novel spiritual " Makrifat Cinta ". Dalam novel munajat cinta ini penulis mengeksporasi hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang manusia, yakni berkedudukan seorang hamba allah Swt., baik seorang muslim maupun muslimah, penulis membedakan lebih khusus dan spesifik. Bukan semata dihadapan allah, tetapi memasuki wilayah yang lebih detail lagi, misalnya berkeddukan di hadapan laki-laki, persoalan rumah tangga, hak dan kewajiban, dan perjuangan meraih ridha-nya. Insya allah novel ini akan memberikan banyak inspirasi bagi setiap muslim/meslimah dalam mengelola kehidupan yang lebih baik.

Aida begitu panggilan seorang gadis yang bernama lengkap Ruwayda. Seorang gadis yang diberikan kecerdasan istimewa, lahir dari keluarga yang kaya, tiba-tiba harus berhadapan dengan kenyatan pahit yang menimpa keluarganya. Ayahnya bangkrut ! Cita-citanya untuk menjadi seorang mahasiswi kandas. Hampir setiap hari kedua orang tuanya terlibat pertengkaran karena hutang dan kekurangan. Jiwa Ruwayda terguncang. Kebangkrutan telah memporak-porandakan keharmonisan cinta ayah dan ibunya. novel religius ini menuturkan dengan sangat kuat pergulatan jati diri penuh liku seorang gadis yang mencari kesejatian hidup, cinta dan imannya, Sebuah novel yang penuh intrik, kemelut, tegangan, getaran, kasih sayang, sekaligus air mata, berikut cuplikan atas novel ini ini yang sangat menginspirasi saya : 
" Sudahkah engkau temukan dirimu, Ayda? "
" Sudah ayah insya allah.. "
" jadi siapa dirimu "
" saya bukan siapa-siapa.. "    
" alhamdulilah, kalau begitu. Lalu, apa yang engkau lihat sekarang? "
" Saya melihat kebenaran firman-nya bahwa dia telah menciptakan manusia dengan seindah-indahnya. sayang sekali, keindahan ini dibuat buruk oleh manusia itu sendiri.. "
" Terpujilah allah kita, Nak. Semoga dia mengaruniai ketabahan dan kesabaran pada kita. sudah siapkah engka jika sewaktu-waktu allah memanggil ayahmu ini? "
"cepat atau lambat, saya pun akan menghadap-nya, Ayah..  "

Menurut pendapat tentang novel religius ini banyak pelajaran yang dapat diambil dan dapat kita terapkan dalam keseharian seperti mempelajari menjadi muslimah yang baik dan dapat dimulai dengan berhijab karena hukumnya wajib bagi seorang muslim dan serta berpedoman hidup pada Al_Quran dan mencontoh wanita muslimah yang dapat dijadikan pedoman seperti sayyidah Fatimah, serta kita dapat menjadi tau tahu bahwa diri kita diciptakan bukanlah siapa-siapa karena allah menciptakan manusia dengan seindah-indahnya untuk kita wajib mengingatnya dan menyembahnya bahkan setiap nafas, detak jantung dan apapun yg kita lakukan semuua karenanya allah sang pencipta. sesungguhnya bukanlah harta, kedudukan yang akan menemani kita setelah tiada melainkann amal dan perbuatan salehlah yang dapat membantu kita. Sangat inspiratif dan memotivasi sekali dalam realita kehidupan.  

      

Kamis, 03 Mei 2012

analisis UG jurnal


Analisis Jurnal pada UG JURNAL
Nama  :
·         Rini Agustina         ( 13209997)
·         Sherly Liana P       ( 10209461)
·         Syifa Nurul Afiah   ( 14209458)
Kelas    : 3EA01


ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA
Pada Perusahaan Dagang, Perusahaan Jasa Dan Perusahaan Manufaktur Dengan Menggunakan Metode EVA

Anita Muhairoh¹ dan
DR Aris Budi Setyawan²
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100
Depok 16424


Analisis jurnal yg dilakukan berdasarkan Petunjuk Penulisan Naskah pada UG JURNAL edisi Vol.2 No.2 2008, maka didapat lah hasil analisanya sbb;
vJUDUL
Dari jurnal yg menjadi referensi penganalisaan kali ini, terdapat kekurangan berupa tidak ada nya alamat email seusai penulisan alamat kedua penulis.


vABSTRAK
Dalam abstrak jurnal tsb, dibagian kata kunci dirasa oleh kami terlalu tidak efisien dalam penggunaan kata sebagai kata kunci, terbilang terlalu panjang sebagai kata kunci.

vPENDAHULUAN
Menelaah kedalam bagian Pendahuluannya, menurut analisa kami sudah cukup baik dari segi susunan penulisan nya dgn adanya unsure latarbelakang dan tujuan yang dirangkum secara singkat, padat dan jelas oleh penulis, namun mungkin akan lebih baik jika saran dari petunjuk penulisan ilmiah berupa baiknya didalam bagian pendahuluan dimasukan penelitian terdahulu yang menjadi referensi dgn topic sesuai oleh penulis jurnal tsb.

vTINJAUAN PUSTAKA
Di dalam Tinjauan Pustaka ini penulis memutuskan untuk menggantinya dgn sub-bab KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS,  berdasarkan petunjuk penulisan ilmiah sejatinya tidak perlu terlalu banyak menyematkan landasan teori dan harus lebih menonjolkan hasil penelitian namun penulis melakukan sebaliknya dgn lbh banyak menonjolkan landasan teori daripada hasil penelitian.

vMETODOLOGI
Dalam BAB METODOLOGI, kami tidak menemukan kesalahan ataupun kekurangan dari penulis.

vHASIL DAN PEMBAHASAN
Proporsi hasil dan pembahasan yang disajikan penulis kurang dari 50% (tidak sesuai) dengan petunjuk penulisan ilmiah, dan teori-teori yang digunakan pada penulisan bab landasan teori tidak diketemukan dalam bab ini sebagaimana yg disarankan petunjuk penulisan ilmiah atau tidak diinterpretasikan kembali dgn kata-kata sesuai dgn hasil penelitian yang ada.

vKESIMPULAN DAN SARAN
Demikian pula dalam kesimpulan dan saran dalam bab ini, kami tidak menemukan kesalahan ataupun kekurangan sebagaimana yang dianjurkan petunjukan penulisan ilmiah.

vDAFTAR PUSTAKA
Penyusunan sumber-sumber referensi di bagian ini tidak sesuai abjad, dan dalam penulisannya pun tidak sesuai sistematika yang seharusnya. (contoh: Bringham, Eugene F dan Joel F Houston, Manajemen Keuangan, Alih Bahasa Dodo Suharto Jakarta : Erlangga, 2001 seharusnya seperti Nababan Erika. 1994. Statistika 2. Riset Akuntansi. PT.Gramedia Pustaka, Jakarta)

Minggu, 18 Maret 2012

Membuat surat melalui e_mail

Jakarta, 18 Maret 2012

Hal        : Rencana Penelitian Saya
Kepada : Ibu Ati Harmoni
di
Tempat

Dengan Hormat,
Sehubungan akan dilakukannya Penelitian Ilmiah disemester genap, Saya Rini Agustina kelas 3EA01 akan sedikit memberikan gambaran terkait Penelitian saya.

Adapun bidang yang akan saya teliti yaitu Bidang Produksi dimana yang terkait dengan Masalah Ekonomi. Alasan Saya memilih Bidang Produksi selain masih sedikit orang yang meneliti bidang ini juga saya tertarik dengan Masalah Produksi yang nantinya dapat saya kembangkan dan mencari masalah-masalah apa saja yang terkait bidang tersebut. Sebagai dasar pertimbangan Penelitian ini selain saya telah dapat materi Manajemen Operasional dan juga Dosen yang terkait akan membantu dalam Penelitian Saya nanti, Pada dasarnya saya menyukai hitungan dan sesuatu hal yang pasti, Maka itu saya akan Menggunakan Medote kwantitatif di Penelitian saya nanti. Untuk Judul dan Batasan Pembahasannya sendiri Saya belum tentukan dikarenakan saya masih mencari contoh Jurnal yang tepat untuk saya teliti nanti dan juga Perusahaan yang saya akan teliti.

Demikianlah surat yang dapat saya tulis terkait Rencana Penelitian Ilmiah saya, Atas perhatian ibu saya ucapkan terima kasih.

                                                                                                                       Hormat Saya,


                                                                                                                       Rini Agustina 
 



Sabtu, 17 Maret 2012

PARAGRAF DEDUKTIF

Paragraf Deduktif adalah Paragraf yang diawali kalimat topik dan diakhiri dengan kalimat penjelas

Beberapa tips bagaimana cara belajar yang baik. Banyak sebagian dari kita yang belum mengetahui belajar yang baik sehingga kita hanya asal-asalan dalam belajar yang mengakibatkan kurang efektif dan membuang-buang waktu. Beberapa tips belajar yang baik diantaranya : Niatkan diri anda untuk belajar agar mendapatkan nilai yang baik, Belajar dimulai dengan membaca dan membuat resume, Jangan malu bertanya jika anda tidak mengerti dan Membuat perencanaan waktu belajar yang baik.

Dengan beberapa tips diatas semoga bermanfaat buat kita untuk diterapkan dalam sehari-hari dan supaya kita bisa lebih baik lagi dalam proses belajar baik sendiri maupun belajar bersama. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Kamis, 08 Maret 2012

PARAGRAF INDUKTIF

Paragraf Induktif : Kalimat yanng diawali penjelasan dan diakhiri kalimat topik.

Mahasiswa sering terlambat dalam penyusunan Penelitian Ilmiah ketika semester enam, Mahasiswa terbiasa belajar sehari sebelum tugas dilakukan selain itu Mahasiswa belum terbiasa membudayakan disiplin waktu yang mengakibatkan banyak tugas yang tertunda.

Dosen menghimbau Mahasiswa agar tepat waktu dalam penulisan ilmiahnya, Beberapa cara agar Penulisan Ilmiah tepat waktu diantaranya : Meningkatkan ketrampilan dan kegiatan membaca, Berkunjung ke Perpustakaan membaca buku-buku Ilmiah dan Melatih diri mempersiapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang Penelitian Ilmiah yang sedang dilakukan. Itulah beberapa cara agar mahasiswa tepat waktu dalam Penulisan Ilmiah.